Kamis, 01 Maret 2012

Sejarah Festival Budaya Pacu Jalur di Teluk Kuantan

Tradisi pacu jalur adalah kegiatan olahraga balap dayung tradisional dari Kabupaten Kuantan Singingi di Provinsi Kepulauan Riau. Olahraga balap dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang panjang yang disebut jalur. Pacu jalur diselenggarakan setiap tahun dalam rangka
menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Festival pacu jalur setiap tahunnya selalu dimeriahkan oleh ratusan perahu dan ribuan atlet dayung. Perahu gelondongan yang digunakan untuk balap dayung di Teluk Kuantan ini rata-rata panjangnya 25 sampai 40 meter. Setiap perahu menampung sekitar 40 sampai 60 atlet dayung.
Tradisi pacu jalur sampai sekarang masih dilestarikan dan telah menjadi salah satu kegiatan rutin tahunan Dinas Pariwisata Kabupaten Kuantan Sangingi. Kemeriahan festival pacu jalur mampu menarik ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Pacu jalur dari Kuantan Singingi memiliki sejarah dari kegiatan masyarakat setempat pada tahun 1900-an. Di masa lalu masyarakat daerah Kuantan Singingi menggunakan perahu-perahu gelondongan sebagai sarana transportasi. Perahu gelondongan juga digunakan untuk mengangkut dan memindahkan hasil bumi atau hasil hutan dari daerah Kuantan Singingi.
Kemudian pada masa penjajahan Belanda, olahraga balap dayung ini selalu digelar untuk merayakan pesta ulang tahun Ratu Belanda, yaitu Ratu Wilhelmina. Namun setelah masa kemerdekaan Indonesia, pacu jalur diselenggarakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Pacu jalur mendapat perhatian dari berbagai kalangan dari masyarakat setempat ataupun daerah lain. Bahkan kini, tradisi pacu jalur dijadikan salah satu agenda utama Kalender Pariwisata Nasional.
Ada hal lain yang membuat olahraga ini menarik. Masyarakat lokal percaya kalau olahraga pacu jalur terkait dengan unsur magis. Mereka meyakini bahwa yang menentukan kemenangan dalam pacu jalur adalah kekuatan dari olah batin dukun atau pawang perahu.
Kepercayaan inilah yang kemudian mempengaruhi masyarakat dalam menyelenggarakan festival pacu jalur. Berbagai ritual magis dilakukan dalam pemilihan kayu, pembuatan dan penarikan perahu, sampai perlombaan dimulai. Banyak yang menganggap olahraga ini merupakan adu kekuatan batin antar dukun atau pawang jalur.
Para peserta pacu jalur di Teluk Kuantan memeriahkan perlombaan dengan menghias perahu mereka. Setiap tim biasanya menggunakan pakaian dengan warna dan hiasan yang sama. Festival pacu jalur dimeriahkan oleh acara-acara lain seperti pekan raya, pertunjukan tari tradisional, pementasan lagu daerah, dan pementasan kesenian dari Riau lainnya.
Bagi anda yang sedang berkunjung ke Indonesia khususnya ke Kepulauan Riau, festival pacu jalur tentunya sayang untuk dilewatkan. Jadi saksikan sendiri kemeriahan festival pacu jalur di sungai atau Teluk Kuantan, yang juga dikenal dengan nama Tepian Narosa, di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Kepulauan Riau. Festival pacu jalur biasanya diselenggarakan antara tanggal 23 sampai 26 di bulan Agustus. Jangan lupa untuk mengajak keluarga serta kerabat anda melihat festival pacu jalur.Trn-Ike(16/8)pi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar